Ibrahim At-Taimiy apabila
ditanya tentang suatu masalah maka ia menangis sambil bertanya, " Apakah
kalian tidak menemukan orang lain, sampai kalian menanyakannya
kepadaku?"
Ibnu Umar Radliyallahu'an huma pernah ditanya
tentang sepuluh masalah. Beliau hanya menjawab satu masalah dan beliau
diam, tidak menjawab sisanya.
Ibnu Abbas Radliyallahu'anhum pernah menjawab sembilan pertanyaan yang diajukan kepadanya, dan yang satu tidak dijawab.
Abdurrahman bin Abi Laila berkata, "Di dalam masjid ini, aku pernah
sempat bertemu 120 orang sahabat Rasulullah Shallalahu Alaihi Wasalam.
Tidak seorang pun diantara mereka yang ditanya tentang suatu hadist
atau keterangan hukum, kecuali lebih suka temannya yang menjawabnya"
Abu Hafs An-Naisabury berkata : "Orang alim adalah orang yang ketika
ditanya tentang suatu masalah, merasa takut kalau-kalau nanti pada hari
kiamat ditanyakan kepadanya, 'Darimana Dasar Jawabanmu?' "
Sebagian ulama berkata, "Sesungguhnya orang Alim adalah orang yang
apabila ditanya tentang suatu masalah, maka seolah ia mencabut gigi
gerahamnya"
Ulama lain berkata, "Para sahabat nabi saling
melempar dalam empat perkara : Pemimpin negara, Penerima Wasiat,
Menerima barang titipan dan Meberikan Fatwa "
Ibnu Husbain
berkata, "Ada ulama zaman ini yang berani memberikan fatwa tentang suatu
masalah, yang seandainya masalah tersebut dikemukakan kepada halifah
Umar bin Khattab Radliyallahu'anhu, tentu beliau akan mengumpulkan ahli
badar untuk membicarakannya "
Selalu Diam merupakan kebiasaan ahli ilmu, kecuali pada waktu terpaksa.
Abu Sulaiman berkata, "Ma'rifat itu lebih dekat kepada Diam daripada Bicara"
Di ceritakan bahwa seorang sahabat meriwayatkan 20 Hadist dihadapan
Al-Hasan. Lalu ia ditanya tafsir dari 20 hadits tersebut, Ia Menjawab,
"Aku hanya bisa meriwayatkan". Maka tampilah Al-Hasan mentafsirkan ke-20
hadits tersebut, satu demi satu, maka para hadirin merasa takjub akan
kebaikan penafsiran dan hapalannya. Lalu sahabat nabi yang meriwayatkan
ke-20 hadits tersebut mengambil segenggam kerikil dan melemparkannya
kepada para hadirin, seraya berkata, " Kalian bertanya tentang suatu
ilmu kepadaku, sedangkan orang alim ini ada diantara kalian"
Sumber : Kitab Ihya 'ulumuddin, Imam Al-Ghazali