Saturday 19 January 2013

Dasar-dasar Internetworking



Sebelum kita membahas lebih detail mengenai model-model internetworking dan spesifikasi-spesifikasi dari model OSI, anda harus bisa memahami gambaran secara keseluruhan dan belajar menjawab pertanyaan “Mengapa begitu penting mempelajari Teknologi Internetworking ?”.
       Networking telah tumbuh secara eksponensial dalam 15 tahun terakhir dan mengalami perubahan yang begitu pesat mulai dari kebutuhan pengguna yang mendasar seperti berbagi data dan printer, sampai kebutuhan yang lebih tinggi seperti video conference. Pada jaringan lokal dengan jumlah komputer sedikit tidaklah menjadi persoalan. Tantangannya adalah bagaimana menghubungkan antar jaringan saling terkait sehingga semua pengguna dapat menggunakan sumber daya yang ada di jaringan besar yang merupakan gabungan dari beberapa jaringan tersebut.
       Kondisi lainnya adalah ketika anda harus membagi sebuah network yang besar menjadi network-network yang lebih kecil karena unjuk kerja (performance) network yang lambat. Sebuah network yang besar cenderung akan melambat akibat lalu lintas data yang terlalu padat sehingga terjadi apa yang dinamakan congestion atau kemacetan (bisa anda analogikan mobil yang banyak dengan jalan sempit). Membagi sebuah network yang besar menjadi network-network yang lebih kecil dinamakan network segmentation yang bisa dilakukan dengan menggunakan router, switch, dan bridge.

  Kemungkinan penyebab dari congestion di lalu lintas jaringan adalah:

·         Terlalu banyak host (host artinya peralatan-peralatan yang terhubung ke jaringan yang bisa mengirimkan dan menerima informasi bisa berupa komputer, workstation, server, printer dan lain-lain) di dalam sebuah broadcast domain
·           Broadcast storm (badai broardcast)
·           Multicasting
·           Bandwith yang kecil

Router digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih network dan bertugas sebagai perantara dalam menyampaikan data antar-network. Secara default, router berfungsi membagi atau memecah sebuah broadcast domain. Broadcast domain adalah kumpulan dari peralatan-peralatan di sebuah segmen network yang menerima semua paket broadcast yang dikirim oleh peralatan-peralatan di dalam segmen tersebut. Setiap peralatan dalam network harus membaca dan memproses data dari broadcast tersebut. Hal ini terjadi kecuali anda mempunyai sebuah router. Ketika interface dari router menerima paket broadcast, ia akan mengatakan “Tidak, terima kasih.” dan mengabaikan broadcast tersebut tanpa meneruskan ke network yang lain. Walaupun secara default router dikenal sebagai alat untuk memisahkan broadcast domain, router sebenarnya juga memisahkan collision domain (collision adalah kondisi dimana terjadi tabrakan antar data karena data-data tersebut berada pada waktu dan tempat yang sama pada sebuah kabel jaringan).

Dua keuntungan menggunakan router dalam jaringan anda adalah:
·         Router secara default tidak meneruskan paket broadcast.
·         Router bisa menyaring network dengan menggunakan informasi pada layer 3 (Network layer) seperti alamat IP.

Berbeda dengan router, switch tidak digunakan untuk menghubungkan antar network  tapi digunakan untuk memaksimalkan jaringan LAN. Tugas utama dari switch adalah membuat LAN bekerja dengan lebih baik dengan mengoptimalkan untuk kerja (performance), menyediakan lebih banyak bandwith untuk pengguna LAN. Tidak seperti router, switch tidak meneruskan paket ke jaringan lain. Switch hanya menghubung-hubungkan frame dari satu port ke port lainnya di jaringan dimana dia berada.
Secara default, switch memisahkan collision domain. Istilah collision domain adalah istilah di dalam Ethernet yang menggambarkan sebuah kondisi network dimana sebuah peralatan mengirimkan paket pada sebuah segmen network, kemudian memaksa peralatan lain di segmen tersebut untuk memperhatikan paketnya. Pada saat bersamaan, peralatan yang berbeda mencoba untuk mengirimkan paket yang lain, yang mengakibatkan terjadinya collision  (tabrakan). Paket yang dikirim menjadi rusak, akibatnya semua peralatan harus melakukan pengiriman ulang paket. Sebuah kondisi yang sangat tidak efesien. Situasi ini bisa terjadi pada jaringan yang menggunakan hub di mana setiap segmen terhubung ke sebuah hub yang dikatakan merepresentasikan hanya satu collision domain dan satu broadcast domain. Berbeda dengan hub, setiap port pada switch merepresentasikan collision domain-nya masing-masing.











!
 
 
Switch memisahkan collision domain tetapi tetap dengan 1 broadcast domain. Berbeda dengan switch, router memisahkan broadcast domain pada setiap interface-nya.

Banyak yang mencampuradukkan istilah bridge dengan switch. Bridge maupun switch pada dasarnya melakukan hal yang sama yaitu memisahkan collision domain pada LAN. Bridge pada umumnya hanya mempunyai dua atau empat port, sedangkan switch mempunyai 16 port bahkan sampai ratusan port. Sehingga switch disebut juga multiport bridge.
   
!
 
 
Anda bisa menggunakan bridge dalam sebuah network untuk mengurangi collision pada broadcast domain dan menambah jumlah collision domain pada jaringan anda, yang otomatis akan menambah bandwith untuk para pengguna.

Gambar 1.1 memperlihatkan kepada anda apa yang terjadi ketika semua peralatan ini dihubungkan ke dalam suatu internetwork. Ingat bahwa router tidak hanya memisahkan broadcast domain pada setiap interface LAN-nya tapi juga memisahkan collision domain.
Perhatikan bahwa router ditempatkan di tengah-tengah pada Gambar 1.1 dan menghubungkan semua network yang ada? Saya menggambarkan begitu karena peralatan karena peralatan yang lebih tua yaitu bridge dan hub juga digunakan. Ketika kita hanya menggunakan switch di dalam lingkungan LAN, semuanya akan berubah. Switch akan ditempatkan di tengah-tengah network dan router hanya digunakan untuk menghubungkan network logic. Jika saya mengimplentasikan jaringan seperti ini, saya akan membuat Virtual LAN (VLAN). Teori VLAN akan dibahas kemudian.
Kini, perhatikan bagian atas gambar 1.1, anda akan menyadari bahwa bridge digunakan untuk menghubungkan hub ke router. Walaupun bridge memisahkan collision domain tapi setiap peralatan yang terhubung pada kedua hub tetap berada pada broadcast domain yang sama. Selain itu, bridge juga hanya memisahkan dua collision domain, jadi setiap alat yang terkoneksi pada hub yang sama akan mempunyai collision domain yang sama pula. Tentu saja cara kerja ini kurang bagus tapi masih jauh lebih baik dari pada hanya mempunyai 1 collision domain untuk semua peralatan yang terhubung pada kedua hub.
Perhatikan lagi pada bagian bawah Gambar 1.1, terdapat dua hub yang terhubung dengan sebuah hub lain sebelum terhubung ke router. Ini menciptakan collision domain dan broadcast domain yang sangat besar. Dari sini terlihat jelas bahwa bridge berfungsi lebih baik dari pada hub.































Gambar 1.1 Peralatan Internetworking